Mitos Pohon Pisang dari Filipina
Pisang adalah buah yang biasa ditemui di Filipina. Di Asia Tenggara, Filipina adalah raja ekspor pisang. Masyarakat Filipina memiliki mitos tentang pohon pisang tersebut. Mitos pohon pisang berkaitan dengan kisah cinta sejati.
Unsplash.com/Dainis Graveris |
Nenek moyang pisang adalah tanaman asli dari Asia Tenggara dan Asia Selatan. Karena itu, sebagian besar negara yang berada di wilayah ini ditumbuhi tanaman pisang dengan subur.
Indonesia adalah salah satu negara dengan produksi pisang terbesar di dunia. Meski begitu, sebagian besar panen pisang untuk memenuhi kebutuhan domestik saja.
Sedangkan Filipina adalah raja pisang Asia Tenggara, di mana negara ini mendominasi ekspor pisang di kawasan. Filipina bahkan termasuk sebagai salah satu negara eskportir pisang terbesar di dunia.
Sebagai eksportir pisang, produk khusus yang dikembangkan adalah varietas Cavendish dan Abaka. Tapi varietas lainnya juga banyak dibudidayakan, khususnya jenis pisang Saba atau di Indonesia disebut pisang Kepok.
Pisang di Filipina telah jadi bagian penting dari kebudayaan masyarakat. Bahkan pisang memiliki dongeng mitos yang menyebutkan asal-usulnya. Salah satu dongeng mitos munculnya pisang adalah dari kisah cinta sejati.
Berikut ini adalah beberapa mitos pisang dari Filipina, semoga Kisanak suka dengan cerita-cerita mitos tersebut.
Kisah Cinta yang Tak Direstui
Unsplash.com/Dainis Graveris |
Pada suatu hari di sebuah desa yang jauh terpencil, hiduplah Mang Pedro dan istrinya. Mereka berdua punya putri cantik bernama Juana. Selain cantik, Juana adalah seorang gadis yang baik dan penurut.
Juana adalah putri tunggal dan Mang Pedro beserta istrinya sangat menyayanginya. Saking sayangnya, Mang Pedro mewanti-wanti agar Juana tidak bergaul dengan pria muda. Itu karena sang ayah takut kalau Juana disakiti.
Tapi sebagai seorang gadis yang muda, Juana memiliki kenormalan seperti gadis-gadis lain yang puber. Dia kemudian kenal dengan seorang pria muda bernama Aging.
Dalam pandangan Juana, Aging adalah pria tampan dan pekerja keras. Aging adalah petani muda yang lengannya kekar dan bentuk tubuhnya gagah. Mereka berdua terpikat satu dengan lainnya.
Tapi karena Mang Pedro tidak suka Juana berhubungan dekat dengan teman pria, maka terpaksa kisah cinta Juana dan Aging berjalan secara rahasia dan sembunyi-sembunyi.
Suatu hari saat istri Mang Pedro sedang pergi ke kota untuk berbelanja dan Mang Pedro sendiri pergi ke ladang untuk bertani, Aging mengunjungi rumah Juana. Di rumah yang sepi itu, mereka ngobrol dan bercanda serta berbuat suatu yang hanya Tuhan yang tahu.
Saking asyiknya mereka bercengkerama, mereka tak sadar saat Mang Pedro pulang ke rumah. Mang Pedron mendengar cengkerama putrinya dan suara seorang pemuda. Lengan pemuda itu dari luar terlihat bersandar pada jendela kamar.
Mang Pedro yang marah kemudian mencabut parangnya, dan menyabetkannya ke lengan Aging. Seketika, lengan Aging putus dan jatuh ke tanah. Aging menjerit ngeri kesakitan dan Juana terkejut melihat ayahnya pulang dengan kemarahan.
Aging kemudian berlari keluar rumah dengan lengan yang terputus dan darah yang berceceran. Juana sempat mengejat Aging tapi dia tidak dapat mencapainya.
Pada akhirnya, Juana pulang dengan meratapi kekasihnya yang pergi setelah lengannya disabet parang oleh sang ayah. Di rumah, dia hanya melihat potongan lengan Aging yang berdarah.
Sambil meratapi kekasihnya yang tercinta itu, potongan lengan Aging dikubur di belakang rumah dengan kesedihan dan cucuran air mata. Hal ajaib kemudian terjadi beberapa hari kemudian.
Di gundukan bekas kuburan lengan Aging, tumbuhlah sebuah pohon aneh. Lama kelamaan pohon itu tumbuh tinggi dengan daun-daun yang lebar. Pohon tersebut kemudian berbuah dan buahnya berbentuk seperti jari-jari Aging.
Akhirnya, Juana menamai pohon aneh itu dengan sebutan Saging, yang dalam bahasa lokal Filipina saat ini berarti pisang.
Buah Cinta Abadi
Unsplash.com/Dainis Graveris |
Mitos pisang dari Filipina tersebut menunjukkan bahwa buah pisang adalah buah dari cinta yang abadi. Pada dasarnya, beberapa mitos lain tentang asal-usul pisang di Filipina memiliki kemiripan.
Hanya saja, ada latar yang berbeda dari setiap mitos yang beredar. Pada salah satu cerita mitos yang lain, Saging disebut berasal dari kerajaan dalam hutan yang jatuh cinta dengan putri Mariang Maganda.
Jalinan cinta yang mereka pupuk tiap hari tak terwujud karena Saging memiliki batas waktu untuk menemui putri Mariang Maganda. Sampai suatu hari ketika mereka bercengkerama saking asyiknya, Saging tidak sadar bahwa waktunya sudah habis.
Saging kemudian pergi dan tubuhnya dengan pelan menghilang. Sedangkan Putri Mariang Maganda yang mencintainya, terus memegang lengan Saging. Sampai tubuh lelaki pujaannya itu moksa, hanya lengan Saginglah yang tersisa.
Putri Mariang Maganda kemudian menguburkan lengan pangeran Saging di kebun kerajaan dan beberapa waktu kemudian di bekas kuburan itu tumbuhlah pohon pisang dengan buah berbentuk jari-jari seperti jari pangeran Saging. Akhirnya buah itu disebut sebagai buah Saging atau pisang.
Mitos asal-usul pisang lainnya
Unsplash.com/Neora Aylon |
Versi lain dari asal-usul pisang di Filipina juga berlatar kerajaan. Akan tetapi sang putri bernama Raya. Ceritanya mirip seperti cerita buah cinta abadi sebelumnya. Dan lelaki pujaan putri Raya juga bernama Aging.
Aging dalam cerita ini dikisahkan sebagai seorang makhluk dari dunia impian, yang bertugas untuk melayani roh-roh gelap. Pada suatu waktu ketika saatnya Aging harus pergi selamanya melayani roh-roh gelap itu, Raya yang tidak rela memeluk erat tubuh Aging.
Tapi kekuatan yang lebih besar membuat tubuh pria pujaan Raya itu moksa atau menghilang. Yang tersisa adalah hati dan jantung Aging yang ada di pelukannya. Akhirnya hati dan jantu itu dikubur dan tumbuhlan buah pisang yang saat ini disebut rakyat Filipina dengan nama Saging.
Itu tadi beberapa versi mitos cerita asal-usul pisang dari Filipina. Kalau di Indonesia, mitosnya adalah pohon pisang sebagai rumah pocong. Di Thailand, pohon pisang mitosnya adalah rumah bagi hantu bernama Nang Tani.
Posting Komentar untuk "Mitos Pohon Pisang dari Filipina"