Ekuador: Negara Produsen Pisang
Ekuador adalah negeri pisang. Negara itu jadi produsen pisang terbesar kelima di dunia. Meski begitu, Ekuador adalah negara eksportir pisang terbesar urutan pertama di dunia.
Unsplash.com/Waldemar Brandt |
Jika dibandingkan dengan produksi pisang dari Indonesia, angka tersebut memang terpaut jauh. Indonesia menghasilkan pisang sebanyak lebih dati tujuh ton dalam satu tahun.
Tapi pisang yang dihasilkan Ekuador sebagian besar adalah pisang standar tinggi. Pisang Ekuador memiliki standar sebagai komoditas ekspor. Dan negara yang terletak di Amerika Latin itu, adalah eksportir pisang terbesar urutan pertama di dunia.
Perkebunan pisang telah menciptakan pekerjaan bagi puluhan ribu warga Ekuador. Hasil dari ekspor pisangnya, juga pemasukan yang sangat penting bagi negara tersebut.
Berikut ini adalah kisah produsen pisang terbesar dan eksportir pisang terbesar di dunia, yaitu Ekuador.
Sejarah Perkebunan Pisang Ekuador
Unsplash.com/Andrey Camara |
Ekuador berbatasan dengan Peru dan Kolombia. Di sebelah barat, negara tersebut tersambung langsung dengan Samudera Pasifik. Negara Ekuador dilintasi garis khatulistiwa.
Jika ada orang Ekuador yang memiliki kemampuan navigasi laut yang hebat, dan nekat terus berlayar lurus ke barat, maka ia akan dapat mencapai Indonesia. Ini karena Indonesia dan Ekuador adalah negara-negara yang dilewati garis khatulistiwa dan posisinya hampir satu garis lurus.
Indonesia berada di Asia Tenggara. Dan di wilayah ini disebut sebagai asal-usul buah pisang yang kini memiliki ribuan varietas.
Awalnya, Ekuador terkenal dengan hasil produksi coklat. Tapi sejak awal tahun 1900-an, perkebunan cokelat mulai mengalami keruntuhan dan kemudian digantikan dengan perkebunan pisang.
Dalam catatan sejarahnya, Ekuador mulai memasuki perdagangan pisang pada tahun 1910. Dukungan dari pemerintah membuat pisang produksi Ekuador sangat terfasilitasi. Investasi dari perusahaan asing juga cukup menggairahkan produksi pisang tersebut.
Faktor Penentu Ekuador Sang Produsen Pisang
Ekuador bersaing dengan negara-negara penghasil pisang lain di Amerika Tengah seperti Honduras, Panama, Kosta Rika atau Guatemala. Tapi secara wilayah, Ekuador jauh lebih diuntungkan.
Kombinasi antara dukungan pemerintah dan faktor lingkungan yang menguntungkan, membuat produksi pisang Ekuador sangat bagus dan digemari oleh pasar internasional.
Di Ekuador, jarang ada badai, angin topan dan penyakit yang menyerang tanaman pisang. Upah pekerja secara umum juga lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di Amerika Tengah. Karena faktor tersebut, Ekuador dapat mendominasi perdagangan pisang internasional.
Pada tahun 1952, Ekuador berhasil jadi eksportir terbesar pisang di dunia. Dan pada tahun 1964, Ekuador adalah pemasok 25 persen pisang di dunia. Jumlah tersebut lebih banyak dari gabungan semua negara produsen pisang di Amerika Tengah.
Sampai saat ini, Ekuador masih menjadi negara teratas produsen pisang dan eksportir pisang terbesar di dunia. Pisang Ekuador banyak diekspor ke Amerika Serikat dan ke negara-negara kelompok Uni Eropa, serta Rusia dan Asia.
Daerah Utama Produsen Pisang di Ekuador
Unsplash.com/Jeremy Bezanger |
Populasi penduduk Ekuador sekitar 15 juta orang. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani dan puluhan ribu orang bekerja di sektor perkebunan pisang.
Ada tiga provinsi di Ekuador yang jadi produsen utama untuk komoditas ekspor. Tiga provinsi tersebut adalah Los Rios, El Oro dan Guayas. Sekitar 170.897 hektar perkebunan pisang komersial berada di tiga provinsi itu.
Total lahan produksi pisang Ekuador mencapai 297.700 hektar. Lebih dari 90 persennya terkonsentrasi di tiga provinsi yang telah disebutkan sebelumnya.
Pada tahun 1950an sampai 1960-an ketika penyakit menyerang tanaman pisang yang membuat terancam punah, Ekuador juga terkena dampaknya. Investor besar yang memiliki ribuan karyawan terpaksa memecat mereka dan terjadi masalah. Produksi pisang anjlok dan reforma agraria diperkenalkan.
Pada era ini, pisang Cavendish bulai diperkenalkan dan kemudian menjadi jenis pisang favorit. Sampai saat ini, sekitar 90 persen pisang yang diperdagangkan di lingkup internasional adalah pisang jenis Cavendish.
Sistem Produksi Pisang Ekuador
Pixabay.com/Efraimstochter |
Ada ribuan pengusaha yang memiliki perkebunan pisang di Ekuador. Sebagian besar pasokan ekspor pisang dari negara tersebut, dikuasai oleh para petani besar yang jumlahnya sedikit dengan sistem produksi teknik tingkat tinggi yang semi-otomatis.
Sebanyak 30 persen perkebunan pisang berada di tangan 5.000 produsen kecil. Para petani kecil ini menjual produksi pisangnya kepada kelompok eksportir lewat sebuah sistem seperti koperasi.
Di provinsi El Oro, struktur produksinya, disebut masing sangat tradisional. Para petani kecil mengolah ladang yang tidak luas yang tersebar di wilayah yang berbukit.
Warga Ekuador yang bekerja di sektor perkebunan pisang, dari mulai prosesnya di kebun sampai pengepakan, diperkirakan jumlahnya antara 120.000 orang sampai dengan 148.000 orang.
Ini adalah sektor yang menjadi tulang punggung bagi banyak keluarga Ekuador, juga sebagai pemasukan bagi kas negara ketika pisang-pisang tersebut diekspor ke negara lain.
Posisi Perusahaan Multinasional
Ada beberapa perusahaan multinasional yang terkenal berdagang pisang. Sebagian besar perusahaan tersebut mengalirkan investasinya di negara-negara penghasil pisang di Amerika Tengah.
Bahkan, sekitar 60 persen lahan perkebunan pisang di Amerika Tengah dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Namun di Ekuador, kasusnya berbeda. Perusahaan multinasional menjadi kelompok eksportir yang menampung pisang produksi para petani. Hanya ada satu perusahaan multinasional yang memiliki lahan sekitar 2.000 hektar yakni perusahaan bernama Dole.
Masalah yang Timbul dari Produsen Pisang Ekuador
Pixabay.com/AllaGuzenko |
Dalam skala perkebunan yang luas, pisang yang ditanam menggunakan tingkat teknik yang semi otomatis. Pengerjaan perawatan dan pemanenan tidak dilakukan secara manusia tapi dengan menggunakan mesin.
Beberapa isu yang timbul dari masalah tersebut adalah, penyemprotan insektisida lewat udara. Saat penyemprotan dilakukan di wilayah produsen pisang, maka akan terlihat seperti hujan cairan kimia.
Insektisida yang disemprotkan dengan menggunakan pesawat, tidak hanya akan jatuh di daerah produesen pisang, akan tetapi juga jatuh di rumah warga, mengenai hewan ternak atau sumber air.
Dalam satu tahun, ada 25 kali siklim penyemprotan wilayah produsen pisang dan ketika itu dilakukan, tampak terlihat seperti hujan insektisida.
Selain itu, sampah plastik yang digunakan untuk membungkus pisang ketika masih berada di dahan juga jadi masalah. Plastik bungkus biasanya berwarna biru dan memiliki efek racus Chlorpyrifos. Sampah plastik tidak terkontrol dan berserakan di mana-mana.
Ada juga masalah lain seperti mempekerjakan anak-anak yang bahkan masih berusia 8 tahun. Lembaga kemanusiaan seperti Human Rights Watch telah meneliti hal itu sejak lama.
Posting Komentar untuk "Ekuador: Negara Produsen Pisang"